Kamis, 16 Desember 2010

It's About Us : Air Untuk Masa Depan

Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup dan kita ketahui pula bahwa tiga perempat dari permukaan bumi kita ini terisi oleh air yang berupa air tawar, air payau dan air laut. Air yang aman dan dapat dipergunakan sebagai air minum diartikan sempit adalah air yang pada tingkat minimal terlindung dari pencemaran biologis (terutama bibit penyakit) dan segala bentuk racun.
Air tawar selain digunakan sebagai air minum, juga dipergunakan sebagai bahan untuk keperluan mandi, mencuci, industri, pertanian, pembangkit tenaga listrik dan sebagainya. Karena air di alam bebas terutama air tanah, sungai dan danau di dapat secaga gratis, maka air menjadi rebutan bagi keperluan hidup manusia. Oleh karenanya, manusia cenderung menggunakannya dengan boros dan kurang bijaksana, akibatnya kemurnian dan kelestarian air dapat dengan mudah terganggu.
Keseimbangan dalam air dapat terganggu akibat dari berbagai macam sebab antara lain pembuangan sampah atau sisa buatan limbah industri, penggunaan bermacam-macam deterjen serta sisa-sisa pertambangan minyak yang hanyut ke dalam air.
Air juga sangat penting untuk kesehatan, dan tiap individu membutuhkan dalam jumlah yang berbeda. Tentunya air murni dan bersih yang layak untuk diminum. Di dalam tubuh kita air merupakan komponen utama, rata-rata tiap orang memiliki 60% air dari berat tubuhnya. Semua sistem didalam tubuh tergantung oleh air. Sebagai contoh, air akan membilas racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh dan menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung dan tenggorokan.

Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Berapa banyak air yang kita dibutuhkan? Setiap saat Anda akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air.
Rekomendasi harian. Institute of Medicine menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 L (13 gelas) dan perempuan mengkonsumsi 2,2 L(9 gelas) dari total minuman dalam sehari.
Nah, air banyak sekali manfaatnya untuk kita sebagai makhluk hidup. Tentunya kita generasi muda mulai dari sekarang janganlah boros dalam menggunakan air dan tetap menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita agar tidak tercemar. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Gunakan air secukupnya dan Air untuk masa depan yang lebih baik.

Sabtu, 11 Desember 2010

“PENYAKIT KULIT”

Hati-hati “penyakit kulit” untuk pelajar, napak/ibu dewan guru, pengurus Organisasi dan individu2 yang sedang membaca artikel ini.
Mungkin sudah tidak aneh lagi tentang adanya penyakit kulit tap ini bukan penyakit kulit asli. Ini hanya sebuah kiasan belaka namun harus kita pikirkan dan hayati jangan sampai kita terkena penyakit kulit tersebut. Selamat membaca

No Penyakit Kulit Maksud / Pengertian
1 Kuman Kurang Iman Jika seseorang sudah menjadi kuman, maka perilakunya akan cenderung menyimpang, dan akan dihinggapi penyakit-penyakit seperti berikut :

2 Kudis Kurang disiplin Karena tidak terkendali, kedisiplinan/kepatuhan terhadap segala sesuatu akan berkurang (tidak ada)

3 Kurap Kurang rapi Ketidaksiplinan akan menjadikan dia tidak rapi, baik penampilan ataupun sikap akibatnya, tidak bisa dijadikan panutan/contoh

4 Koreng Koordinasi renggang Jika tidak ada yang bisa menjadi panutan, koordinasi/hubungan dengan yang lain akan menjadi tidak baik

5 Kutil Kurang teliti Tergesa-gesa mengerjakan sesuatu, banyak yang kelewatan dan malas untuk melakukan mengecekan .

6 Kutang Kurang tanggap
Kurang tanggungjawab Masa bodoh, respon terhadap lingkungan sekitar (teman kerja) sangat lambat . bahkan cuek.
Tidak bertanggungjawab atas selesainya pekerjaan /target.

7 Bisul Bisanya Nyusul Maunya meng-ekor, mau maju jika orang lain maju terlebih dahulu. Kecil kemungkinan untuk bisa jadi pemimpin.

8 Kutu air
Kurang bermutu Awal-Akhir

Dalam mengerrjakan sesuatu tidak pernah memperhatikan kualitas. Yang penting bekerja. Mestinya dari awal sampai akhir harus selalu menjaga dan menempatkan kualitas sebagai yang utama.
9 Kadas Karir kandas
Jika banyak penyakit ’’kulit’’ karir serta merta akan kandas karena dapat diberhentikan sewaktu-waktu.

10 Gatal Gagal total Jika karir kandas, akan gagal total. Semua pengorbanan ketika berstatus pelkerja/pelajar akan sia-sia.


Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan suatu perubahan sikap. Masih banyak waktu untuk kita semua jika kita ingin berubah menjadi insane yang lebih bertaqwa, giat belajar dan bekerja sesuai dengan porsinya masing – masing. Suatu falsapah hidup yang selalu ada di hatiku :

“Jangan bertanya apa yang telah sekolah berikan kepada kita tapi bertanyalah apa yang bisa kita berikan kepada sekolah” (kutipan JFK oleh KDY).

Semoga artikl ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadikan kita semua insane yang senantiasa berintrospeksi diri menuju masa depan yang lebih baik. Amin

Dahsyatnya Sedekah

Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah? Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"

Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).

Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air)."Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikta.

Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya."

Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Karenanya, tidak usah heran, seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dahsyat. Sungguh ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.

Apalagi kedahsyatan seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas? Pada suatu hari datang kepada seorang ulama dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan bis yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di kurs-kursi di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua orang yang selamat, bahkan tidak terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dengan menangis tersedu-sedu penuh syukur.

Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tidak kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir.

Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka.

Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira.

Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

Dari pengalaman kongkrit kedua akhwat ataupun kutipan hadits seperti diuraikan di atas, dengan penuh kayakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.

Inilah barangkali kenapa Rasulullah menyerukan kepada para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah. Apalagi pada saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui," demikian firman-Nya (QS. Al-Baqarah [2] : 261).

Seruan Rasulullah itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham seraya berkata, "Ya, Rasulullah. Harta milikku hanya delapan ribu dirham. Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah."

"Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan," jawab Rasulullah.

Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. "Ya, Rasulullah. Saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya," ujarnya.

Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam.

Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini tiada lain karena yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Medan perang adalah medan pertaruhan antara hidup dan mati. Kendati begitu para sahabat tidak ada yang mendambakan mati syahid di medan perang, karena mereka yakin apapun yang terjadi pasti akan sangat menguntungkan mereka. Sekiranya gugur di tangan musuh, surga Jannatu na’im telah siap menanti para hamba Allah yang selalu siap berjihad fii sabilillaah. Sedangkan andaikata selamat dapat kembali kepada keluarga pun, pastilah dengan membawa kemenangan bagi Islam, agama yang haq!

Lalu, apa kaitannya dengan memenuhi seruan untuk bersedekah? Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Allah sendiri membuat perbandingan, sebagaimana tersurat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, seperti yang dikemukakan di awal tulisan ini.***

Karya Spanduk dan Twibbon Pakai Coreldraw dalam rangka Hari Pahlawan Tahun 2021

https://twb.nz/haripahlawansman1ciktim